Rabu, 21 Desember 2011

Penyakit Paru-paru


penyakit paru-paru
Paru-paru adalah salah satu organ pada sistem pernapasan yang berfungsi sebagai tempat bertukarnya oksigen dari udara yang menggantikan karbondioksida di dalam darah.
Proses ini dinamakan sebagai respirasi dengan menggunakan bantuan haemoglobin sebagai pengikat oksigen. Setelah O2 didalam darah diikat oleh hemoglobin, selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh.
Manusia memiliki dua Paru-paru. Sebelah kiri terbagi oleh 2 bagian dan sebelah kanan terbagi menjadi 3 bagian. Setiap satu bagian mengandung sekitar 1500 butir udara dan 300 juta alveolus dengan luas permukaannya sekitar 140 m2 bagi orang dewasa atau sepadan dengan lapangan tenis.
Beberapa Penyakit Paru-Paru antara lain :
1. Asma
Penyebab asma adalah penyempitan sementara pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan penderitanya merasakan sesak napas sesaat. Penyempitan ini terjadi pada pembuluh tenggorokan.
Gejala Penyakit Asma, Sesak napas disertai suara mengi (wheezing)
Pencegahan dan solusi Asma: Hindari hal-hal yang dapat menyebabkan alergi pada penderita sehingga terjadi serangan asma. Misalnya dengan membersihkan debu pada kasur, bantal atau selimut. Hindari suhu dan kelembaban yang ekstrim, binatang piaran atau makanan yang dapat menimbulkan alergi.
Untuk mengatasi serangan asma adalah dengan menggunakan obat pelega (bronchodilator) dengan cara dihirup. Cara lainnya adalah dengan melakukan terapi yang akan mengajarkan bagaimana caranya rileks dan mengatur napas apabila terjadi serangan asma.
Pengobatan Penyakit Asma : Untuk mengatasi serangan asma adalah dengan menggunakan obat pelega (bronchodilator) dengan cara dihirup. Cara lainnya adalah dengan melakukan terapi yang akan mengajarkan bagaimana caranya rileks dan mengatur napas apabila terjadi serangan asma.
2. Bronkitis
Penyebab Penyakit Bronkitis : Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
Gejala Penyakit Bronkitis : Batuk disertai demam atau dahak berwarna kuning bila disebabkan oleh infeksi kuman. Sedangkan bila bersifat kronik, batuk berdahak serta sesak napas selama beberapa bulan sampai beberapa tahun.
Pencegahan Penyakit Bronkitis : Meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu pencegahan yang dapat dilakukan. Sedangkan untuk mencegah bronkitis kronik adalah dengan menghentikan kebiasaan merokok juga menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif yang sangat berbahaya.
Pengobatan Penyakit Bronkitis : Untuk pengobatan bila disebabkan oleh bakteri atau kuman dapat diatasi dengan meminum antibiotik sesuai anjuran dokter. Bila disebabkan oleh virus, biasanya digunakan obat-obatan untuk meringankan gejala.
3. Pneumonia
Penyebab  Penyakit Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Gejala Penyakit Pneumonia : Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.
Pencegahan Penyakit Pneumonia : Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.
Pengobatan Penyakit Pneumonia : Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.
4. Emfisema
Penyebab Penyakit Emfisema : Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala Penyakit Emfisema : Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
Pencegahan dan solusi : Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
5. Kanker Paru-Paru
Penyebab Penyakit Kanker Paru-Paru : Kanker telah menjadi penyakit yang mematikan, bahkan kanker paru-paru merupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Sel tumor atau kanker yang tumbuh di paru-paru dialami oleh penderita kanker paru-paru. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain.
Penyebab Kanker Paru-Paru utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker.
Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala : Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar.
Pencegahan : Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.
6. Tuberkulosis (TBC)
Penyebab Tuberkulosis (TBC) : Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.
Gejala Tuberkulosis (TBC) : Batuk berdahak lebih dari tiga minggu. Dapat juga disertai batuk yang mengeluarkan darah. Penderita akan mengalami demam khususnya pada siang atau sore, berkeringat pada malam hari. Nafsu makan menurun sehingga mengakibatkan badan menjadi kurus.
Pencegahan : Bila ada teman, tetangga atau anggota keluarga yang mengalami gejala tersebut, ada baiknya Anda menyarankan untuk memeriksakan ke dokter untuk mengetahui apakah batuknya merupakan penyakit TBC atau tidak. Karena kadangkala penyakit batuk sering dianggap sepele, padahal penyakit ini dapat membunuh seseorang bila tidak segera ditangani dan dapat menular kepada orang lain.
Pengobatan : Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya tidak terlalu mahal dan mudah untuk disembuhkan karena sudah ada obat yang disediakan pemerintah. Bila diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak menularkan penyakitnya.

Hipotensi


penyakit hipotensi
Penyakit Hipotensi atau darah rendah(Hypotension) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg.
Jenis-Jenis Penyakit Hipotensi
Ada tiga jenis utama penyakit hipotensi
  1. Hipotensi ortostatik.Penyakit Hipotensi ortostatik disebabkan oleh perubahan tiba-tiba posisi tubuh, biasanya ketika beralih dari berbaring ke berdiri, dan biasanya hanya berlangsung beberapa detik atau menit. Penyakit Hipotensi jenis ini juga dapat terjadi setelah makan dan sering diderita oleh orang tua, orang dengan tekanan darah tinggi dan orang dengan penyakit Parkinson.
  2. Penyakit Hipotensi Dimediasi Neural (NMH dalam singkatan bahasa Inggris). NMH paling sering mempengaruhi orang dewasa muda dan anak-anak dan terjadi ketika seseorang telah berdiri untuk waktu yang lama.
  3. Hipotensi akut  akibat kehilangan darah tiba-tiba (syok).
Gejala Penyakit Hipotensi
Gejala tekanan darah rendah / penyakit hipotensi antara lain:
  • Penglihatan kabur
  • Kebingungan
  • Pingsan
  • Pusing
  • Kantuk
  • Lemas
Penyebab Penyakit Hipotensi
  1. Dehidrasi.
  2. Efek samping obat  seperti alkohol, anxiolytic, beberapa antidepresan, diuretik, obat-obatan untuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner, analgesik.
  3. Masalah jantung seperti perubahan irama jantung (aritmia), serangan jantung, gagal jantung.
  4. Kejutan emosional, misalnya syok yang disebabkan oleh infeksi yang parah, stroke, anafilaksis (reaksi alergi yang mengancam nyawa dan trauma hebat).
  5. Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat (luka sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.
  6. Diabetes tingkat lanjut
Penanganan dan Pengobatan Darah Rendah / Penyakit Hipotensi
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah rendah (penyakit hipotensi), diantaranya :
  • Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat dan penyakit hipotensi tidak terjadi.
  • Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam
  • Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala penyakit hipotensi.
  • Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastic.
  • Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala penyakit hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian.

Glukoma


glaukoma
Glaukoma adalah kelompok penyakit mata yang disebabkan tingginya tekanan bola mata. Ini menyebabkan rusaknya saraf optik yang membentuk bagian-bagian retina di belakang bola mata. Di mana saraf optik ini menyambung jaringan-jaringan penerima cahaya dengan bagian dari otak yang memproses informasi penglihatan.
Penyakit Glaukoma merupakan salah satu penyakit mata. Penyakit Glaukoma ini adalah kerusakan saraf mata yang penyebab utamanya adalah tekanan mata yang tinggi,” ujar dokter ahli spesialis mata dari Jakarta Eye Center, dr Donny V Istiantoro SpM.
Jenis-Jenis Penyakit Glaukoma
1. Primary Open-Angle Glaucoma / Glaukoma Sudut-Terbuka Primer
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer adalah tipe yang yang paling umum dijumpai. Penyakit Glaukoma jenis ini bersifat turunan, sehingga resiko tinggi bila ada riwayat dalam keluarga. Penyakit Glaukoma biasanya terjadi pada usia dewasa dan berkembang perlahan-lahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Seringkali Penyakit Glaukoma tidak ada gejala sampai terjadi kerusakan berat dari syaraf optik dan penglihatan terpengaruh secara permanen. Pemeriksaan mata teratur sangatlah penting untuk deteksi dan penanganan dini penyakit glaukoma.
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer biasanya membutuhkan pengobatan seumur hidup untuk menurunkan tekanan dalam mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
2. Acute Angle-Closure Glaucoma / Glaukoma Sudut-Tertutup Akut
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut lebih sering ditemukan karena keluhannya yang mengganggu. Gejala penyakit glaukoma adalah sakit mata hebat, pandangan kabur dan terlihat warna-warna di sekeliling cahaya. Beberapa pasien bahkan mual dan muntah-muntah. Glaukoma Sudut-Tertutup Akut termasuk yang sangat serius dan dapat mengakibatkan kebutaan dalam waktu yang singkat. Bila Anda merasakan gejala-gejala tersebut segera hubungi dokter spesialis mata Anda agar penyakit glaukoma dapat segera ditangani.
3. Secondary Glaucoma / Glaukoma Sekunder
Glaukoma Sekunder disebabkan oleh kondisi lain seperti katarak, diabetes, trauma, arthritis maupun operasi mata sebelumnya. Obat tetes mata atau tablet yang mengandung steroid juga dapat meningkatkan tekanan pada mata sehingga penyakit glaukoma dapat terjadi. Karena itu tekanan pada mata harus diukur teratur bila sedang menggunakan obat-obatan tersebut agar anda terhindar dari penyakit glaukoma.
4. Congenital Glaucoma / Glaukoma Kongenital
Glaukoma Kongenital ditemukan pada saat kelahiran atau segera setelah kelahiran, biasanya penyakit glaukoma ini disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan di dalam mata tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan bola mata meningkat terus dan menyebabkan pembesaran mata bayi, bagian depan mata berair dan berkabut dan peka terhadap cahaya.
5. Gejala Awal Glaukoma
Gejala yang dirasakan pertama kali penyakit glaukoma ini antara lain : bila memandang lampu neon/sumber cahaya maka akan timbul warna pelangi di sekitar neon tersebut, mata terasa sakit karena posisi mata dalam keadaan membengkak, penglihatan yang tadinya kabur lama kelamaan akan kembali normal. Hal inilah yang membuat para penderita glaukoma tidak menyadari bahwa ia sudah menderita penyakit mata yang kronis. Penyakit glaukoma ini dapat diderita kedua mata dari si penderita dan jalan satu-satunya untuk mengatasi penyakit ini adalah dengan operasi.
Faktor Resiko Penyakit Glaukoma
Faktor resiko untuk menderita penyakit glaukoma yaitu faktor keturunan, diabetes, migraine, penderita myopia, luka mata, tekanan darah, dan penggunaan obat-obat golongan kortison (steroids). Tanda awal penyakit glaukoma berupa hilangnya lapang pandang, biasanya tampak adanya area lengkungan yang tidak terlihat (gelap) sedikit diatas atau dibawah pusat penglihatan. Daerah gelap ini dapat meluas bila tidak diobati. Pada fase lanjut penyakit glaukoma, gejala-gejala yang mungkin timbul yaitu hilangnya penglihatan sisi samping (perifer), sakit kepala akibat tekanan hebat di dalam mata., penglihatan kabur bahkan disertai muntahan cairan dari mulut penderita penyakit glaukoma.
Kehilangan/kerusakan pandangan karena penyakit glaukoma ini dapat dikontrol atau dicegah, dengan tetes mata yang disesuaikan dengan tipe penyakit glaukoma, laser, atau pembedahan (trabekulektomi). Kerusakan yang disebabkan oleh penyakit glaukoma tidak dapat diperbaiki, maka deteksi, diagnosis, dan perawatan harus dilakukan sedini mungkin agar kita terhindar dari penyakit glaukoma.

Insomnia


penyakit insomnia
Penyakit Insomnia adalah adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Biasanya penyakit insomnia disebabkan oleh gangguan di dalam waktu dan mekanisme tidur dan perilaku yang tidak sehat (seperti tidak teratur jam tidur, seringnya begadang dan penggunaan kafein). Penyakit Insomnia adalah sebagian dari gangguan tidur, tetapi keluhan ini adalah keluhan yang paling sering dari gangguan tidur. Beberapa masalah tidur antara lain penyakit insomnia, narcolepsy, hypersomnia dan apnea.
Banyak penderita penyakit insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk bisa beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut.
Gejala Penyakit Insomnia
  1. Sukar untuk memulai tidur dan lama tidak bisa memejamkan mata.
  2. Mudah tertidur tetapi bangun terlalu pagi dan tidak bisa tidur kembali.
  3. Sering terbangun di tengah malam sehingga sering mengantuk di siang hari.
Penyebab Penyakit Insomnia
  •  Pola tidur yang tidak konsisten.
  • Makan makanan berat terlalu dekat dengan waktu tidur.
  • Menunggu selelah mungkin baru tidur.
  • Terlalu banyak tidur.
  • Merokok .  Nikotin merangsang jantung berdetak lebih cepat. Nadi lebih kencang, karena aliran darah ke otak juga terisi lebih cepat. Rasa lelah/kantuk hilang.
  • Berlebihan kafein. Konsumsi kafein telah dikaitkan dengan gangguan tidur, termasuk penyakit insomnia, karena efek fisiologis saja.
  • Suhu ruangan/badan terlalu panas atau terlalu dingin .
  • Ketidakmampuan untuk bersantai setelah pergi ke tempat tidur .

Kelenjar Getah Bening


kelenjar getah bening
Kelenjar getah bening adalah sebuah jaringan berbentuk oval di dalam tubuh yang bertindak sebagai penghasil dan penyaring cairan yang disebut sebagai getah bening (limfosit). getah bening ini berfungsi dalam pengeluaran sel-sel mati, dan yang paling utama adalah sebagai alat pertahanan terhadap infeksi.
Sebenarnya, kelenjar getah bening merupakan kumpulan sel-sel yang kecil. Akan tetapi, karena dibungkus oleh selubung kapsul, sel-sel tersebut membentuk bulatan-bulatan kecil. Bagian terbesar dari kelenjar getah bening biasa kita sebut sebagai limpa.
Kelenjar getah bening termasuk ke dalam sistem peredaran getah bening (lymphatic system) yang secara keseluruhan mengatur kinerja sistem kekebalan tubuh.
Kelenjar getah bening tersebar di berbagai tempat di dalam tubuh manusia, seperti di ketiak, lipatan paha, leher, panggul, dan perut. Di area-area tersebut, beberapa kelenjar getah bening bisa teraba seperti kacang atau kacang kecil.
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening di area mana saja bisa mengindikasikan adanya infeksi, kanker, atau penyakit lain yang berhubungan dengan sistem getah bening. Kebanyakan, pembengkakan kelenjar getah bening berhubungan dengan infeksi ringan yang sedang dihadapi oleh sistem kekebalan tubuh. Misalnya, demam atau infeksi pada gigi. Adapun area kelenjar getah bening yang mengalami pembengkakan biasanya adalah kelenjar getah bening yang paling dekat dengan area terjadinya infeksi. Misalnya, infeksi gigi bisa membuat kelenjar getah bening yang ada di sekitar leher membengkak.
Dengan sendirinya, atau dengan pengobatan tertentu, pembengkakan kelenjar getah bening seperti ini akan mengecil dan kembali ke ukuran normal. Akan tetapi, jika bulatan atau benjolan yang teraba pada tubuh tersebut diam dan keras untuk waktu yang relatif lama, ini biasanya berhubungan dengan kanker atau tumor.
Hal-hal yang Menyebabkan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Ada beberapa hala-hal dan mekanisme yang bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Di antaranya adalah sebagai berikut.
Infeksi
Mekanisme pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi adalah dengan cara peningkatan jumlah sel darah putih (limfosit) dengan cara multiplikasi sebagai respons atas adanya zat asing ke dalam tubuh (antigen).
Virus
Reaksi pertahanan terhadap infeksi yang umum diakibatkan oleh virusbiasanya berupa demam yang menyertai pembengkakan kelenjar getah beningnya.
Peradangan
Mekanisme peradangan terjadi selama infeksi kelenjar getah bening oleh zat-zat asing. Peradangan merupakan suatu bentuk sel darah putih yang mati oleh zat asing.
Kanker
Mekanisme penyusupan sel-sel kanker pada kelenjar getah bening juga sering menyebabkan pembengkakan. Bahkan, kelenjar getah bening yang bengkak bisa menjadi keras dan bisa menyebar ke kelenjar getah bening di tempat-tempat yang lain.
Kanker darah
Kanker darah mungkin tidak terlihat seperti kanker biasa yang membuat kelenjar getah bening bengkak. Akan tetapi, pada kanker darah, produksi limfosit dikelenjar getah bening sangat banyak dan tidak terkontrol. Keadaan ini kita sebut sebagai limfoma atau leukemia.

Keputihan


penyakit keputihan
Penyakit Keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita. Tidak banyak wanita yang tahu apa itu penyakit keputihan dan terkadang menganggap enteng persoalan penyakit keputihan ini. Padahalpenyakit keputihan tidak bisa dianggap enteng, karena akibat dari penyakit keputihan ini bisa sangat fatal bila lambat ditangani.
Penyakit Keputihan atau Fluor Albus merupakan suatu kondisi dimana cairan yang berlebihan keluar dari vagina. Penyakit Keputihan dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu penyakit keputihan normal (fisiologis) dan penyakit keputihan abnormal (patologis). Penyakit Keputihan yang bukan merupakan penyakit (fisiologis) dapat saja terjadi pada setiap cewek. Biasanya cairan yang keluar bening, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak gatal. Cairan keputihan ini jumlahnya bisa sedikit atau cukup banyak, terjadi sebelum dan sesudah menstruasi, pada saat terangsang secara seksual atau ketika sedang stress. Terkadang juga kita yang remaja mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
Gejala penyakit keputihan
  • Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, dan kadang-kadang berbusa. Mungkin gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid pada wanita tertentu.
  • Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya.
  • Biasanya penyakit keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal.Penyakit Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
  • Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
  • Gadis muda kadang-kadang juga mengalami penyakit keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
Penyebab Penyakit Keputihan
Penyebab keputihan secara umum adalah:
  • Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan, sehabis buang air kecil maupun buang air besar
  • Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis
  • Sering menggunakan WC Umum yg kotor
  • Tidak mengganti panty liner
  • Membilas vagina dari arah yang salah. Yaitu dari ke arah anus ke arah depan vagina
  • Sering bertukar celana dalam/handuk dgn orang lain
  • Kurang menjaga kebersihan vagina
  • Kelelahan yang amat sangat
  • Stress
  • Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi
  • Memakai sembarang sabun untuk membasuh vagina
  • Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah raga, ridur kurang)
  • Tinggal di daerah tropis yang lembab
  • Lingkungan sanitasi yang kotor.
  • Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.
  • Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex
  • Kadar gula darah tinggi
  • Hormon yang tidak seimbang
  • Sering menggaruk vagina
  • Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan.
  • Parasit Trichomonas Vaginalis menghasilkan banyak cairan, berupa cairan encer berwarna kuning kelabu.
  • Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.
Penyakit Keputihan dapat dicegah dengan cara :
  • Menjaga kebersihan genitalia, membersihkan vagina dengan air bersih yang mengalir dengan cara mengusap dari depan ke belakang.
  • Minimalisir penggunaan sabun antiseptik karena dapat menggangu keseimbangan pH vagina.
  • Mengganti pembalut tepat waktu minimal 3 kali sehari.
  • Memilih pakaian dalam yang tepat, memakai celana yang yang tidak ketat dan menyerap keringat.
  • Menghindarkan faktor risiko infeksi seperti berganti-ganti pasangan seksual, serta pemeriksaan ginekologi secara teratur.